Featured Posts

Cash-Out Refinance For many, their homes are just not dwellings that protect them against rain, sun, and wind. But they are piggy banks, which can be used to raise some urgent money, even if the home still lays collateral...

Read more

Palm’s latest model, new handheld in a long time. Palm’s latest model, the TX, is its most ambitious new handheld in a long time. This isn’t because it’s full of cutting-edge features. It certainly is not. However, very few mid-range models have...

Read more

An image in a post Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam...

Read more

Home Purchase Loan We all dream to own a home, at some point in our lives. In fact, this is a major driving force or one of the goals we have ahead while working day and night and saving a good share of the earnings every...

Read more

Rabu, 22 September 2010

करना Allah

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang maha satu, yang maha gagah, yang maha perkasa, maha memberi ampunan, yang kuasa mengubah perkara, yang mampu membolak-balikkan hati, yang menguasai takdir susah & senang, yang maha memberi pelajaran & hikmah.

Dialah yang membukakan pandangan hati orang yang dicintai-Nya, maka dijadikanlah mereka bersifat zuhud, sabar & ridlo terhadap seluruh peristiwa yang baik maupun buruk, sesungguhnya semua kejadian yang menimpa adalah merupakan takdir ketetapan Allah yang merupakan salah satu rukun iman yang wajib kita imani (jika kamu bersabar ketetapan Allah tetap berjalan dan kamu akan mendapatkan pahala, tetapi jika mendedam mendengki,maka ketetapan Allah tetap terjadi dan kamu mendapat dosa dan kesusahan). Mereka bersungguh-sungguh mencari keridloan Allah, menjauhi larangan Allah, bersungguh-sungguh menaati Allah serta selalu bersyukur bertasbih dan memuji Allah saat berbaring duduk berdiri dan berjalan hingga hati mereka bersih tulus bersinar dan dipenuhi cahaya cinta Ilahi.

Adalah sebuah awal yang indah dan bersih sebagai fitrah pada mulanya makhluk yang namanya manusia diciptakan kemudian Allah mengilhamkan manusia dengan dua jalan yaitu jalan fujur (rusak, sesat & durhaka) dan jalan taqwa. Manusia adalah makhluk yang lemah mudah lupa, tergesa-gesa lagi mudah putus asa dan kemudian Allah memberikan rahmat untuk mengampuni dosa dan kesalahan hamba-Nya, menunjuki jalan keluar serta memudahkan perbaikan hamba-Nya bagi yang sungguh-sungguh bertaubat bertaqwa dan bertawakal. Semua manusia memiliki kekurangan & kesalahan maka bersabar atas apa yang menimpa adalah sebaik-baik perkara, bersyukur terhadap apa yang ada adalah akhlak mulia, memaafkan kesalahan orang adalah amat dicintai disisi Allah.

Bersyukur itu membutuhkan ketabahan ingatlah selalu ni’mat yang telah diberikan Allah kepada kita seperti anggota tubuh yang lengkap, kesehatan, hidayah iman, anak-anak kita, dan banyak kemudahan serta rizki yang telah diberikan niscaya kita mudah bersyukur, bersabar terhadap apa yang menimpa, dan mudah memaafkan kesalahan orang.

Ketika Al-Hasan dan Al-Husein jatuh sakit, Fatimah binti Muhammad s.a.w. dan suaminya Ali bin Abitholib bernazar untuk puasa tiga hari. Pada saat melaksanakan puasa tersebut, tahulah Fatimah bahwa dirumah tidak ada makanan buat berbuka. Ali suaminya mengambil bulu domba dari seorang yahudi untuk dipintal dngan upah tiga gantang gandum. Hari pertama Fatimah menyelesaikan sepertiga pekerjaannya dan ia memperoleh satu gantang gandum lalu dimasak menjadi lima potong roti.

Tepat ketika mau berbuka, seorang miskin berdiri dipintu rumah,’Wahai keluarga Muhammad, aku ini orang Islam yang miskin, berilah makan padaku, semoga Allah menjamu kalian kelak dengan hidangan surga.’

Fatimapun menyerahkan makanan dan menghabiskan malam bersama keluarganya dalam keadaan lapar. Pada hari kedua dan ketiga terjadi lagi peristiwa yang sama hanya kali ini yang muncul minta tolong adalah tawanan muslim dan anak yatim. Sudah tiga hari tiga malam keluarga ini hanya kemasukan air dan mereka jalani dengan penuh rasa syukur dan ridlo terhadap ketetapan Rabb pemeliharanya.

Ketika Ali membawa Al-Hasan dan Al-Husein menemui Rasulullah SAW. Nabi melihat kedua cucunya gemetar karena kelaparan, seperti dua ekor burung kecil yang basah gemetar kedinginan. ’” Hai Abul Hasan’” rasul menyapa Ali ,’Aku sedih sekali melihat kalian, marilah kita temui Fatimah”’ karena saat itu Rasulullah pun tidak ada makanan padanya. Nabi SAW pun menemui Fatimah di mushala rumah Fatimah yang keadaannya kurus kering matanya cekung. Nabi segera memeluk putri kesayangannya seraya berdo’a ,” Ya Allah tolonglah keluarga Muhammad yang hampir kelaparan ini,”

Waktu itu turunlah firman Allah surat Al Insan ayat 5-12 bahwa Allah kelak akan menjamu mereka di surga. Maka legalah mereka semua kemudian tersungkur sujud memuji Tuhannya.

Mereka penuhi nazar takut akan datangnya hari yang azabnya sangat pedih. Mereka memberikan makanan yang sangat mereka butuhkan bukan sekedar sisa kelebihan keluarga kepada orang miskin yatim dan tawanan seraya berkata ,” Kami berikan kalian makanan hanya karena mengharap ridha Allah SWT, Kami tidak mengharap balasan dari kalian, tidak pula ucapan terimakasih”. Maka Allah meridhai mereka sekeluarga amin.

Sungguh keluarga kita belum pernah mengalami penderitaan seperti diatas tetapi sudah banyak mengeluh, menggerutu dalam menuntut suatu kebahagiaan dunia. Maka ni’mat Tuhanmu yang manakah yang akan kau ingkari lihatlah pelajaran dari Rabb dalam surat Ar-Rahman.

Kebiasaan buruk, amarah dendam hasad dengki, kedurhakaan dan kelalaian berdzikir kepada Allah akan menyebabkan banyak kesempitan dalam dada kita, ketidaknyamanan hidup, hidayah menipis, cara pandang tidak benar, kebenaran tertutup, hati rusak, waktu terbuang sia-sia, hati jauh dari Allah, doa tidak didengar, hati mengeras, jauh dari barokah, keluarga menjadi tidak sakinah dan dijauhkan dari rahmat, anak cucu semakin jauh dari hidayah, kehidupan menjadi sengsara, perasaan perih terus menghimpit kita. Sedangkan hal-hal yang merupakan kebalikan dari itu semua terlahir dari ketaatan dan ketabahan, bersabar dan selalu memohon ampunan Allah.

Sedangkan dampak dari istighfar dalam mengusir keresahan, kegundahan dan kesempitan akan dapat kita rasakan dengan sejuk dan ni’mat manakala diikuti dengan perbaikan perilaku hasanah memaafkan kesalahan orang lain dan membalas keburukan dengan kebaikan yang semata-mata ditujukan kepada Allah semata tanpa pamrih. Kedurhakaan, prasangka buruk, kema’siatan akan merusak pikiran kita yang lurus dan menjadikan kesulitan dalam hidup kita. Cara yang paling ampuh untuk mengurangi beban pikiran itu hanyalah BERSYUKUR, BERSHABAR, TAUBAT DAN PERBANYAK ISTIGHFAR.

Terhadap kaum wanita Allah memerintahkan kepada kita :

(Dan, bergaullah dengan mereka secara patut) (QS. An-Nisa:19)

(Dan, Dia menjadikan diantara kamu rasa kasih sayang) (QS. Ar-Rum:21)

Rasulullah bersabda ,”Perlakukanlah kaum wanita itu dengan baik, sebab mereka adalah yang membantu kalian”

Dalam Hadits yang lain rasul bersabda ,”Orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik bagi keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku”.

Rumah yang paling baik adalah rumah yang dibangun diatas rasa saling mencintai, bukankah dulu pada awalnya rumahtangga bapak dibangun atas rasa cinta? Dan hasilnya bahagia, adapun sekarang ada masalah itulah sebagai suratan taqdir dan ujian bagi kita semua. Menyelesaikan masalah dengan landasan cinta kebersamaan dan ketaatan insya Allah akan membawa keberkahan bagi semua, cobalah untuk memulai dari awal lagi. Lupakan semua keburukan dan lihatlah hal yang baik yang dipunyai pasangan kita.

Banyaknya masalah masalah yang berujung perpisahan suami istri semuanya muncul dan berawal dari kesalahan & kealpaan dalam berdzikir bertadabur Al-Qur’an dan ketaatan dalam menjalankan syari’at Allah & rasul. Dan siapakah yang paling bertanggung jawab terhadap kerapuhan 7 kealpaan keluarga? Suami dan istri berperan andil dalam kerusakan yang ada an tentunya nahkoda keluarga memiliki tanggungjawab terbesar. Selagi Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan memperbaiki keadaan maka bersegera melakukan perbaikan adalah hal yang wajib diutamakan sebelum maut menjemput.

Kita adalah manusia yang bisa marah, bisa bersikap keras, bisa lemah dan bisa salah. Yang harus kita lakukan adalah menanamkan konsep relativitas didalam mencari keseimbangan hubungan suami istri, saling memaklumi kekurangan pasangan dan lihatlah kebaikan yang ada padanya, agar bisa menjalani kehidupan yang sangat singkat ini dengan damai dan berkah.

Berikan tanggapan yang baik dan tulus serta berikan kesempatan pada pasangan untuk bertobat pada pasangan yang berlaku dholim insyaAllah akan mendatangkan manfaat yang baik dunia dan akhirat bagi kita dan pasangan kita. Tanda kebahagiaannya adalah ketika pelaku kedholiman menyadari dosa & aib yang ada pada dirinya. Maka pasangan yang berlaku kedholiman akan terfokus bagaimana cara melebur dosa, dan melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi. Apabila dia bersungguh-sungguh, tentulah Allah akan membantunya dan menjaganya. Sungguh keluarga yang demikian akan bahagia dan rahmat keberkahan akan terlimpah kepada seluruh anggota keluarga, insyaallah, namun demikian taufiq hidayah tetap ditangan Allah semata. Dan bukan sembarang orang yang bisa mendapat keberuntungan seperti itu, bukan sembarang orang bisa mengetahui dan mampu melakukannya, semoga bapak dan ibu mau mencoba melakukan perubahan yang baik ditunjuki dan mendapat pertolongan Allah dalam urusan AGAMA DUNIA dan AKHIRAT AMIN.

Maha suci Dzat yang maha mengampuni walau kita berbuat salah, dan tetap mengampuni walau hamba selalu berlaku salah, selama hamba tidak mempersekutukan Allah dan mau memohon ampunannya serta mau memperbaiki diri.

Wallahu a’lam bissawwab mohon maaf atas segala kekhilafan, pertolongan datangnya dari Allah dan kemenangan itu dekat bagi orang yang bertaqwa dan bertawakal kepada Allah.

Salam hormat dan sayang kami kepada seluruh keluarga muslim di seluruh bumi Allah SWT. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan, ampunan, hidayah, rahmat dan keberkahan.