Featured Posts

Cash-Out Refinance For many, their homes are just not dwellings that protect them against rain, sun, and wind. But they are piggy banks, which can be used to raise some urgent money, even if the home still lays collateral...

Read more

Palm’s latest model, new handheld in a long time. Palm’s latest model, the TX, is its most ambitious new handheld in a long time. This isn’t because it’s full of cutting-edge features. It certainly is not. However, very few mid-range models have...

Read more

An image in a post Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam...

Read more

Home Purchase Loan We all dream to own a home, at some point in our lives. In fact, this is a major driving force or one of the goals we have ahead while working day and night and saving a good share of the earnings every...

Read more

Jumat, 28 Mei 2010

Kisah Tukang Besi Yang Tahan Api dan Wanita Shalehah



Hikam :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim : 6)

Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.S. An-Nuur : 30-31)

Rasulullah SAW bersabda : “Wanita adalah aurat, maka jika ia keluar dari rumahnya ia diawasi syaitan, dan wanita yang paling dekat kepada Allah adalah apabila wanita itu berada di rumah.”

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Setiap wanita yang memakai harum-haruman lalu keluar dan lewat pada orang-orang lain dimana mereka itu mencium keharuman wanita itu, maka wanita itu adalah pezina, dan setiap mata yang memandangnya adalah zina”. (H.R. Imam Ahmad, Nasa’i, dan Al-Hakim dari Abu Musa Al-Asy’ari)

Rasulullah SAW bersabda : “Wanita yang melepas pakaiannya di luar rumahnya, yaitu membuka auratnya diperlihatkan lelaki lain (selain suami), maka Allah ‘Azza Wa Jalla membedah daripadanya tutup tubuhnya. (H.R. Imam Ahmad, Thabrani, Al-Hakim, dan Baihaqi).

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Ditetapkan atas anak Adam apa yang menjadi bagiannya dari zina, ia pasti menemukan hal itu : zina kedua mata adalah melihat (yang tidak halal), zina kedua telinga adalah mencari kesenangan, zina lisan adalah berbicara (yang tidak bermanfaat), zina tangan adalah memukul (memaksa dengan kekerasan), zina kaki adalah melangkah (pada yang ma’siat), sedangkan hati itu senang dan mengharapkan perkara yang tidak halal, lallu farji(kemaluan)nya membenarkan atau mendustakan hal itu (untuk berbuat atau meninggalkannya)”. (H.R. Imam Muslim dari Abu Hurairah RA)

Kisah :
Diceritakan oleh sebagian Ulama mengatakan, bahwa ada seorang lelaki tukang besi. Dia sering memasukkan tangannya pada api dan mengeluarkan besi yang menyala-nyala apinya, namun dia tidak merasakan panasnya api. Lalu dia didatangi seorang lelaki untuk membuktikan berita itu. Lelaki ini lalu menanyakan kepada tukang besi.Setelah melihat dan menyatakan apa yang didengarnya, lalu ia menunggu hingga selesainya pekerjaan tukang besi. Setelah selesai ia terus mengucapkan salam pada tukang besi, dan iapun membalasnya.

Lelaki itu berkata : “Aku ingin menjadi tamu engkau pada malam ini”.
Tukang besi berkata : “Baiklah, saya senang sekali dan akan saya hormati”.

Kemudian lelaki itu diajak pulang ke rumah tukang besi, ia dijamu makan sore dan bermalam berkumpul dengan tukang besi. Ternyata dia tidak beribadah kecuali shalat fardhu dan tidur hingga subuh.

Lelaki tadi berkata dalam hatinya : “Barangkali tukang besi itu menutupi ihwalnya terhadapku pada malam ini”.

Lelaki itu lalu bermalam lagi satu malam. Ternyata tukang besi itu masih seperti biasanya, tidak menambah ibadahnya sama sekali kecuali shalat fardhu.

Kata lelaki pada tukang besi : “Hai saudaraku, aku telah mendengar bahwa engkau diberi kemuliaan oleh Allah dan akupun melihat sendiri kemuliaan itu. Namun aku merenung, karena tidak melihat banyaknya amal yang engkau lakukan. Engkau tidak beramal selain shalat fardhu. Dari mana engkau memperoleh kemuliaan seperti itu (memegang besi dibakar tidak merasakan panas)?”.

Tukang besi menjawab : “Wahai saudaraku, aku ini mengalami cerita yang aneh dan perkara yang jarang terjadi. Ceritanya begini : Saya mempunyai tetangga wanita cantik, sayapun sangat mencintainya. Berkali-kali wanita itu saya pegangi tidak pernah berhasil. Karena dia memagari dirinya dengan memelihara kehormatan diri. Lalu pada suatu masa timbul musim panceklik (kesulitan makanan). Para manusia pada umumnya merasa lesu. Suatu hari saya duduk di rumah. Tiba-tiba ada seseorang mengetuk-ketuk pintu. Sayapun keluar sambil berkata : “Siapa itu?”. Tiba-tiba wanita cantik itu berdiri di pintu seraya berkata : “Wahai saudaraku, aku sangat lapar. Apakah anda dapat memberi makan padaku karena Allah?”. Jawabku : “Aku tidak dapat memberikan makanan padamu, kecuali jika engkau menyerahkan dirimu padaku. Apakah engkau tidak tahu apa yang ada dalam hatiku? Apakah kamu tidak tahu kalau aku mencintaimu?”. Sahut wanita : ”Aku memilih mati daripada durhaka kepada Allah”. Wanita itu lalu kembali ke rumahnya. Setelah dua hari dia kembali kepadaku dan mengatakan kepadaku seperti dahulu. Lalu saya jawab seperti yang lalu. Kemudian wanita itu masuk dan duduk di dalam rumah dalam kondisi rusak tubunya hampir mati. Setelah saya meletakkan makanan di mukanya, maka matanya mencucurkan air mata seraya berkata : “Apa makanan ini karena Allah?” Jawabku : “Tidak, syaratnya engkau harus menyerahkan dirimu kepadaku”. Wanita itu lalu berdiri dan sama sekali tidak mau makan, ia kemudian pulang dari sisiku menuju rumahnya. Selang dua hari kemudian datang kembali mengetuk pintu. Sayapun keluar sedangkan ia berdiri di depan pintu. Suaranya terputus-putus karena sangat laparnya dan punggungnya telah lemah sambil berkata : “Wahai saudaraku, aku telah berupaya tidak bisa datang kepada selain engkau. Apakah engkau dapat memberi makanan kepadaku karena Allah?”. Jawabku : “Benar, bisa jika kamu mau menyerahkan dirimu padaku”. Wanita itu terus memasuki rumah dan duduk. Ketika itu saya tidak mempunyai makanan yang masak. Kemudian saya berdiri menyalakan api untuk memasakkan makanan buat wanita tadi. Setelah makanan itu saya letakkan di hadapannya, belas kasihan Allah Ta’ala menemuiku. Saya berkata dalam hati : “Celaka engkau hai diriku ini!” Wanita ini kurang akalnya, kurang agamanya, tidak memakan yang bukan miliknya. Dia berulang kali datang ke rumahmu karena sakit kelaparan, tetapi dirimu tidak mau menghentikan perbuatan ma’siat kepada Allah Ta’ala. Saya lalu berdo’a : “Ya Allah, aku bertaubat pada-Mu dari perbuatan dosa yang kulakukan. Aku tidak akan mendekati wanita itu selama-lamanya”. Kemudian saya menjumpai wanita itu, tetapi ia tetap tidak mau makan. Kataku : “Makanlah, tidak perlu takut. Sebab makanan ini saya berikan karena Allah”. Setelah wanita itu mendengar ucapanku, lalu ia mengangkat kepalanya ke langit seraya berdo’a : “Ya Allah, jika lelaki itu benar ucapannya, semoga Engkau mengharamkan api untuk orang ini di dunia dan akhirat!”. Lelaki melanjutkan ucapannya bahwa wanita itu lalu kutinggal makan dan saya berdiri untuk menghilangkan (memadamkan) api. Pada waktu itu kebetulan musim penghujan. Lalu saya menginjak bara api, tetapi tidak terasa panas dan tidak membakar kaki. Kemudian saya memasuki rumah menjumpai wanita itu dalam keadaan senang sekali, seraya kukatakan : “Bergembiralah engkau karena Allah telah mengabulkan do’amu”. Wanita itu terus melempar suapan makanan dari tangannya. Seketika itu ia bersujud syukur karena Allah dengan berdo’a : “Ya Allah, Engkau telah berkenan memperlihatkan kepadaku apa yang menjadi maksudku kepada lelaki itu. Semoga Engkau berkenan mencabut nyawaku saat ini. Maka Allah mencabut nyawanya sedangkan ia dalam keadaan bersujud. Inilah ceritaku wahai saudaraku! Allah Maha Mengetahui”.

Masya Allah, begitu besar rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang mampu menjaga kehormatan dan harga dirinya karena Allah. Bahkan do’anya pun langsung dikabulkan dan kelak akan mendapatkan surganya Allah. Semoga kita dapat menjaga kehormatan dan harga diri kita dan keluarga kita karena Allah SWT. Amin.

Source : Kitab ‘Uqudul Lujain Penjelasan Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Rahimahullah Hal 21
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Rabu, 26 Mei 2010

MEMBAKAR DIRI UNTUK MENEGUHKAN HATI

Cerita ini ana kutip dari salah satu buku faforite ana......
semoga bermanfaat buat akhy & uhty......

Berkata Wahhab:" Ada seorang ahli ibadah dari Bani israil yang beribadah di dalam sebuah biara.suatu ketika ada seorang peria yang juga dari bangsa Bani israil menemuai seserorang wanita pelacur.ia membayar pelacur itu dan berkata: "cobalah kamu goda Ahli Ibadah itu" lalu pelacur itu datang menemui ahli ibadah di malam hari ketika sedang hujan.ia memangggil ahli ibadah itu,yang lansung menemuinya,pelacur itu berkata: "lindungilah aku di biaramu ." mendengar itu,si ahli ibadah lansung meninggalkannya.kemudian ia pergi melaksanakan solat.pelacur itu berkata lagi: "wahai hamba Allah lindungi aku di biaramu.apa kamu tidak lihat malam sudah larut dan hujan??? ia terus merengek hingga akhirnya si ahli ibadah mau melindunginya dari biaranya.si pelacur berbaring di dekatnya.ia membiarkan si ahli ibadah melihat kemolekan tubuhnya.kemudian ia merayunya untuk berhubungan dengannya.tapi ia berkata: "tidak,demi Allah,hingga aku melihat kebesaranmu terhadap api," lalu ia mengambil sebuah pelita (yang di nyalakan dengan sebuah api).dan membakar salah satu jarinya sendiri.setelah itu ia kembali shalat,setelah itu,si pecur kembali merayunya.tapi ia kembali mengambil lampu dan membakar jarinya yang lain.tapi si pelacur tetap saja menggodanya,dan ia kembali lagi membakar jarinya,hingga seluruhnya hangus terbakar di hadapan si pelacur.lalu si pelacur pingsan,hingga akhirnya tewas.

Berkata imam Ahmad : "Bercerita kepada kami Ibrahim bin Khalid,bercerita kepada kami Umayyah bin Syihab,dari Abdullah Bin Wahhab,ia berkata: "aku hanya tau ia mengisahkan dari ayahnya,bahwa ada seorang ahli Ibadah dari bangsa Bani israil yang selau beribadah di biaranya.suatu ketika ada sekelompok orang ingin mengganggunya,mereka berkata: "Andai saja kita bisa menjatuhkannya denga sesuatu."lalu mereka pergi menemui seorang wanita pelacur,mereka berkata padanya: "coba kamu rayu dia" kemudia pelacur itu pergi menemuinya di malam yang gelap sedang turun hujan.ia berkata kepada ahli ibadah: "wahai hamba Allah lindungi aku dari biaramu." ketika ia sedang solat dan pelita sedang menyala.ia tidak menoleh kepadanya.pelacur itu berkata lagi: "Wahai Hamba Allah,sekarang sudah gelap dan hujan,lindungilah aku di biaramu." ia terus menerus merengek,hingga akhirnya ahli ibadah memasukkannya ke dalam biaranya,si pelacur berbaring,sedangkan ahli ibadah Shalat.si pelacur itu sengaja membolak balikkan tubuhnya agar ahli ibadah itu dapat melihat kemolekan tubuhnya.Akhirnya si pelacur merayunya untuk berbuat mesum,tapi ai berkata: " tidak demi Allah,hingga aku melihat seberapa besar kesabaranmu terhadap api." lalu ia mengambil sebuah pelita (yang dinyalakan dengan api),dan membakar salah satu jarinya sendiri.setelah ia kembali ke tempat solatnya,setelah itu,si pelacur kembali merayunya,dan ia kembali membakar jarinya,hingga seluruhnya hangus terbakar di hadapan si pelacur,lalu si pelacur pingsan,hingga akhirnya tewas."

keesokan paginya orang~orang yang membayar pelacur itu melihat apa yang terjadi padanya.pelacur itu sudah mati.lalu mereka berkata kepada ahli ibadah: "hai musuh Allah,hai orang yang ria,kamu sudah memperkosanya,kemudian kamu membunuhnya,"lalu mereka pergi melapor kepada raja mereka.mereka bersaksi palsu atas kejahatan si ahli ibadah,lalu raja memerintahkana agar si ahli ibadah di hukum mati.sebelum di bunuh ia berkata: "beri aku waktu untuk shalat dua rakaat ,"lalu ia shalat dan berdoa kepada Allah SWT,ia berkata: "ya Tuahan....kau tau Engkau tidak akan menghukum aku karena dosa yang tidak aku lakukan,tapi aku memohon kepada-Mu agar aku tidak menjadi bahan celaan orang setelah aku wafat.lalu Allah SWT mengembalikan nyawa si pelacur dan berkata,"coba kalian perhatikan tangannya,"lalu ia kembali wafat."

berkata Imam Amad rhm: "bercerita kepada kami Muhammad Bin Ja'far,bercerita kepada kami Syu'bah dari manshur dari Ibrahim,ia berkata: "Ada seorang peria yang suka beribadah yang berada di dekat seorang wanita,akhirnya ia berani memukulkan tangannya ke atas paha wanita itu,kemudian ia membakar tangannya di atas api hingga Hangus."



wallahu Alam......


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO